Posts

Showing posts from July, 2012

Denyut Pesantren di Pulau Dewata

Image
RMI-NU--Letak Dusun Banjar Kembang, Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, belasan meter saja dari bibir Selat Bali. Angin pantainya tak putus menerpa penduduknya yang kental akan kultur Melayu. Suasananya demikian sejuk, seteduh iklim pendidikan Pondok Pesantren Miftahul Hikmah di ujung barat Pulau Dewata itu. Pesantren asuhan Mustasyar PCNU Jembrana KH Muhammad Yasin ini menjadi salah satu lambang bagi keharmonisan dan pertumbuhan Islam di provinsi berpenganut Hindu mayoritas. Pergumulan dengan masyarakat non-muslim bukan halangan untuk tetap eksis dan mengembangkan diri. Datuk Yasin, sapaan akrab KH Muhammad Yasin, merintis Pesantren Miftahul Hikmah sejak tahun 1958. Kerja keras, komitmen, dan ketulusan membuat dirinya berhasil membangun di atas lahan wakaf seluas kurang lebih 600 meter persegi di Jalan Pantai Selatan No 4, Desa Cupel. Tak ada klaim, jerih payah itu dilakukan sendirian. Kerendahan hatinya berucap, ini berkat kerja sama dari masyarakat sekitar

Pondok Pesantren pun Makin Membuka Diri pada Internet

RMI-NU, SURABAYA: Ratusan pondok pesantren (ponpes) di Jawa Timur mulai menyadari pentingnya teknologi komunikasi. Melalui program "internet sehat dan aman (insan) goes to pesantren", komunitas yang awalnya menabukan dunia maya itu kini berbalik optimistis bisa meningkatkan wawasan dan pengetahuan para santrinya lewat teknologi modern itu. Salah seorang santri Ponpes Nurul Qodim, Paiton, Probolinggo, Muhammad Said, mengaku gemetar ketika pertama kali membuka internet. "Saya tidak pernah tahu apa itu internet karena aturan pondok melarang kami berinternet," ujarnya saat menghadiri seminar tentang internet yang melibatkan 214 ponpes se-Jatim, di Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Surabaya, belum lama. Wajar saja apabila Said terlihat terkagum-kagum melihat kehebatan teknologi komunikasi itu. Sosok Said hanyalah gambaran dari mayoritas ponpes di Jawa Timur yang lebih mengedepankan sisi buruk dibanding manfaat yang bisa diserap dari media bernama internet.

Berani Berinovasi dan Berpikir Kreatif

Image
RMI-NU, Kalimantan Selatan-- Direktur Commercial dan Business Banking Bank Mandiri Sunarso (empat dari kiri) seusai memberikan bantuan dana program Bina Lingkungan kepada 11 pondok pesantren di Martapura, Kamis (12/7).  Menjadi pengusaha sukses merupakan keinginan banyak orang. Namun, saat memulai usaha, kebanyakan orang akan membayangkan hal-hal yang menakutkan, salah satunya kerugian, baik secara finansial,waktu maupun tenaga. Hal inilah yang selalu ada di benak Abdul Rasyid (20), santri dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Agama Darussalam, Martapura, Kalimantan Selatan, ketika meneruskan usaha kue yang telah dirintis ibunya. Keinginan Abdul Rasyid untuk berwirausaha sebenarnya sudah cukup lama terpendam, tapi untuk memulainya ia tidak tahu harus dari mana.“Saya tidak tahu harus berbuat apa untuk membesarkan usaha kue yang sudah dirintis ibu.Apalagi modal yang saya punya pun paspasan,” ujarnya kepada Harian SINDO saat seminar dan workshop sehari Wirausaha Muda Mandiri (WMM

Tanamkan Jiwa Entrepreneurship di Kalangan Santri

Image
RMI-NU, Magelang--Direktur Institutional Banking Bank Mandiri Abdul Rachman menyerahkan bantuan dana Rp200 juta kepada Pemimpin Ponpes API Tegalrejo KH M Yusuf Chudlori.  Kendati berdiri di luar ruangan,Nasrudin (30) tampak antusias dan bersemangat mendengarkan berbagai pengalaman dan tips yang dipaparkan oleh pengusaha nasional Aunur Rofiq, penulis buku ”Negeri 5 Menara” Ahmad Fuadi,Pemenang I Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2010 Ahmad Abdul Hadi dan Finalis WMM 2009 Firmansyah Budi.  Nasrudin, yang baru setahun menekuni usaha sate buah di Magelang, mengaku sangat terkesan dengan pengalaman Ahmad Fuadi yang memiliki pedoman hidup sama dengan dirinya. ”Man jadda wajada yang memiliki arti ‘Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil’ menjadi rangkaian kata yang memiliki kekuatan dahsyat dalam menjalani hidup saya,” ujarnya kepada SINDO saat mengikuti workshop sehari WMM Goes to Pesantren di Pondok Pesantren (Ponpes) Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang, Jawa Ten

Mahfud MD: Pesantren Harus Ikut Berantas Korupsi

RMI-NU, Semarang--Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, mengatakan bahwa pondok pesantren harus ikut dalam pemberantasan korupsi tanpa harus membuat partai politik. Hal itu dikatakan Mahmud MD usai menghadiri Sarasehan Akbar di Pondok Pesantren Al Itqon, Tlogosari Kulon di Semarang Jawa Tengah hari Sabtu (4/7/2012). “Pemberantasan korupsi oleh pondok pesantren tidak perlu menjadi partai politik, tapi melakukan gerakan politik, yakni gerakan untuk mempengaruhi policy,” kata Mahfud. Ia menjelaskan, peran pondok pesantren itu penting karena dalam sejarahnya mereka juga ikut secara besar-besaran menggalang kekuatan mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia, hingga ikut membuat konstitusi dan ideologi, serta melawan komunisme. “Teriakan-teriakan dari pondok pesantren dalam memberantas korupsi saat ini ditunggu karena semua orang, pejabat dan aparat penegak hukum seperti sudah tuli,” ujarnya menambahkan. Demikian dilansir Antara News.*

Pesantren Harus Turun Selamatkan Indonesia

RMI-NU, SEMARANG - Pondok pesantren diminta turun ke gelanggang menyelamatkan negara yang ambruk akibat korupsi. Gerakan politik yakni dengan memengaruhi kebijakan penguasa dinilai sebagai cara efektif agar Indonesia tidak kolaps. Hal itu disampaikan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dalam sarasehan di aula pondok pesantren Al Itqon Gugen Tlogosari Wetan Semarang, Sabtu (14/7). Mantan Menteri Pertahanan ini mengatakan pesantren dituntut sejarah untuk turun seperti halnya ketika awal perintisan kemerdekaan dan tahun 1965 saat komunisme dan PKI mengancam. "Dulu pesantren andil besar membangun negara, tapi setelah berhasil kembali lagi ke dalam tidak ikut menjadi pengatur pemerintahan," katanya dihadapan pengelola pesantren se-Jawa Tengah. Kran reformasi yang dibuka paksa pada 1998 mendorong arus santri masuk birokrasi dan terbukti dapat membuat perubahan positif. Alumni pesantren, katanya, tidak hanya faham tentang agama tetapi juga urusan pemerintahan. "Pes