Posts

Showing posts from June, 2014

Ma’had Aly Termas Gelar Wisuda Perdana

Image
Ma’had Aly Termas  atau Pesantren Tinggi Attarmasi Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan menggelar rapat senat terbuka dalam rangka wisuda Sarjana ‘Alimiyah (S.A) tahun akademik 1435 H/ 2014 M, Rabu (18/6) malam. Sebanyak 33 Mahasantri dari angkatan pertama dan kedua diwisuda oleh Mudir Ma’had Aly Attarmasi KH. Luqman Harist Dimyathi. Mereka dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar Sarjana ‘Alimiyah ( S.A) pada konsentrasi Ilmu Fiqh dan Usul Fiqh. KH. Luqman Harist Dimyathi dalam sambutanya menyampaikan ungkapan syukur yang sangat besar atas terselenggaranya Wisuda Perdana Ma’had Aly ini. Ma’had Aly Attarmasi yang diresmikan oleh Menteri PDT RI Lukman Edy pada tahun 2006 lalu merupakan kebangkitan dari sebuah lembaga yang bernama Qismunnidhom yang pernah didirikan oleh Almagfurlah Kyai Hamid Dimyathi sekitar tahun 1934 silam. “Berdirinya Ma’had Aly Attarmasi mendapat dukungan dan respon yang sangat positif dari para masyayikh, alm. KH. Sahal Mahfud Rais Aam PBNU Waktu itu

A group of youths studying at Pesantren Al Muayyad yearn for established respect for all faiths in Indonesia

Oxi Ramadani, a student at Pesantren Al Muayyad in Solo, was distressed about frequent reports of intolerance in her city, despite its religious diversity. Together with friends Laula Sawitri Hilman, Siti Zaenab, Anisa Nur Khasanah, Yuyun Najinah Al-Kholisi and Asyifa, Oxi accepted her school's offer to make a documentary on the topic– one challenging the image of her city as a haven for extremists. "We had never made a film before. Making this film was the first time I had ever held a camera," Anisa said. The film "Satu Alamat" (One Address) tells the story of Muslims and Christians living in harmony. Its teenage protagonist (also named Anisa and played by Oxi), studies in a pesantren and is disturbed by the many reports of extremists apprehended in her region. Ultimately, she discovers religious harmony still exists in her city when she learns Masjid Al-Hikmah and Javanese Christian Church (GKJ) in Joyodiningratan respectfully share both an a

1 Abad Salafiyah Syafi’yah: KH As’ad Pantas Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Image
KH. As'ad Syamsul Arifin P ondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah , di Situbondo, Jawa Timur kini memasuki usia satu abad. Seiring peringatan 100 tahun pesantren yang menjadi pendukung NKRI ini, wacana untuk menjadikan almarhum KH As’ad Syamsul Arifin sebagai Pahlawan Nasional kembali menguat. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak tokoh masyarakat, ulama dan para santri untuk memegang teguh pesan pendiri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah KH As’ad Syamsul Arifin dan meneladani sepak terjangnya. Selain sebagai tokoh, KH As’ad juga banyak memberi kontribusi dalam bidang pendidikan dan berdirinya NKRI, sehingga kini para alumni dari pondok Salafiyah Syafiiyah banyak berkiprah di masyarakat, kata Menag Lukman Hakim Saifuddin. Hal itu dikatakan Menag Lukman Hakim Saifuddin saat memberi sambutan pada peringatan satu abad berdirinya Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, Selasa (17/6/2014) malam. Dalam acara tersebut hadir Wakil Gubernur Jati