Ajaran Sunan Kalijaga Menjawab Krisis Identias Bangsa

P3M, BANTUL: kemrosotan moral dan linglungnya bangsa Indoenesia menghadapi arus globalisasi yang makin santer, membuat kalangan budayawan Yogyakarta miris.

Untuk memperingati 500 tahun Sunan Kalijaga, mereka mencoba mengetengahkan kembali ajaran salah satu anggota wali songo yang sangat relevan menghadapi permasalahan bangsa ini.

"Sudah banyak yang melupakannya, kami mau mengangkatnya lagi, karena sangat relevan," ujar Jadul Maula di Pondok Pesantren Kali Opak, Bantul, Senin (11/7).

Dan sebenarnya, kata Jadul, masalah krisis identitas yang sdang dialami bangsa Indonesia, karena bingung menghadapi arus
globalisasi yagn sedang terjadi.

Salah satu ajaran Sunan Kalijaga yagn masih sangat relevan, lanjut Jadul, adalah mengembangkan sesuatu pengetahuan tanpa harus melupakan jati diri dan kearifan lokal.

"Memperjuangkan masyarakat tidak melalui jalur politik, tapi melalui kebudayaan," kata Jadul.

Melalui jati diri dan pranata sosial serta identitas sosial bangsa, harusnya bangsa Indonesia dikembangkan. Namun sekarang, pembangunan Indonesia tidak didasari pada jati diri bangsa yagn berbudaya,

"Sehingga linglung seperti ini," tegasnya. (OL-11) 

Comments

Popular posts from this blog

Pondok Pesantren Daarul Falah Ciloang, Serang, Banten

Aktualisasi Khittah 1926

A group of youths studying at Pesantren Al Muayyad yearn for established respect for all faiths in Indonesia