Pesantren, Lokomotif Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat


Jakarta, NU Online
Sebagai salah satu pusat rujukan masyarakat, pesantren dituntut mengembangkan peran untuk menyesuaikan dengan kebutuhan lingkungannya. Di samping menjadi wahana dakwah Islam dan kaderisasi ulama, pesantren bisa pula menjadi lokomotif pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat.

Semangat inilah yang diperjuangkan Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama atau asosiasi pesantren NU melalui program “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pesantren”. Selama tiga bulan terakhir RMI secara gencar melatih ratusan santri dan masyarakat di sekitar pesantren untuk aktif di bidang kewirausahaan.

Akhir April lalu (28-30/4), RMI menggelar pelatihan usaha kecil menengah (UKM) di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon. Sebelumnya, kegiatan serupa diadakan di Pesantren Al-Ikhlas, Boyolali, dengan segmen usaha penggemuakan sapi, serta di Pesantren Al-Huda, Ciamis, dengan segmen usaha pertukangan dan industri mebel.

Program yang diikuti para santri senior dan pemuda dari masyarakat di sekitar pesantren ini merupakan hasil kerja sama antara RMI dan Corporate Social Responbility (CSR) Bank Mandiri. Selain menggelar pelatihan, gerakan pemberdayaan ini disertai pendampingan selama kurang lebih satu tahun, untuk mematangkan kesiapan peserta menjadi wirausahaan sesuai bidang yang digelutinya.

Ketua Pengurus Pusat RMI KH Amin Haedari mengakui, pesantren sejak lama menyimpan potensi besar dan beragam. Karena itu, pesantren harus mampu berkontribusi untuk mengembangkan ekonomi masyarakat. “Yang penting, bagaimana semangat kita untuk membangun diri,” ujarnya.

Supaya tetap relevan, RMI sengaja memilih segmen pelatihan yang disesuaikan dengan potensi pesantren dan lingkungannya. Selanjutnya, pesantren bersangkutan diharapakan sanggup mengembangkan pengalaman ini kepada pesantren-pesantren lain.

Saat ini RMINU tengah mulai melakukan pendampingan dan bantuan modal usaha sebagai kelanjutan program ini. Di luar pembangkitan etos wirausaha, program kerja sama ini juga telah menyiapkan program pembangunan sanitasi dan air bersih di sejumlah pesantren di Indonesia.


Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Mahbib Khoiron

Comments

Popular posts from this blog

Pondok Pesantren Daarul Falah Ciloang, Serang, Banten

Aktualisasi Khittah 1926

A group of youths studying at Pesantren Al Muayyad yearn for established respect for all faiths in Indonesia